JAKARTA – Pelindo III akan memberlakukan tarif khusus untuk biaya handling (penanganan) transhipment peti kemas domestik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan pemberian tarif khusus tersebut sebagai upaya menurunkan biaya logistik dari sisi biaya kepelabuhanan.
“Pelabuhan Tanjung Perak memiliki letak strategis sebagai penghubung wilayah barat dan timur Indonesia. Oleh karenanya, pemberlakuan tarif khusus ini diharapkan mampu menurunkan biaya pengiriman barang dan daya saing logistik di wilayah timur Indonesia,” ujar Doso Agung.
Sedangkan besaran tarif khusus tersebut saat ini masih dalam proses finalisasi dan akan diumumkan kepada para pengguna jasa. “Masih dirumuskan oleh tim internal kami, dalam waktu dekat ini akan kita umumkan dan berlaku untuk penanganan antar terminal di Pelabuhan Tanjung Perak,” ungkap Doso.
Dikatakannya, Pelabuhan Tanjung Perak menangani 72 jalur pelayaran peti kemas domestik dan memiliki peran yang sangat penting dalam distribusi logistik ke berbagai wilayah Indonesia dan 75 persen menuju ke wilayah timur Indonesia, sehingga biaya penanganan muatan di Pelabuhan Tanjung Perak sedikit banyak akan berpengaruh pada biaya logistik.
USAHA POSITIF
Pakar maritim dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Saut Gurning, mengemukakan pemberlakukan tarif khusustersebut merupakan usaha positif.
“Ini udara segar bagi pemilik barang serta operator pelayaran di tengah berbagai kesulitan pasar, serta tingginya beban usaha jasa angkutan peti kemas nasional selama ini,” katanya.
Menurutnya, usaha tersebut dapat memberikan optimisme baru bagi pelaku usaha peti kemas untuk tetap eksis mendukung geliat logistik maritim nasional.
“Secara khusus, rencana efisiensi biaya penanganan kontainer tersebut jelas akan memberikan dampak menguatnya preferensi pemilik barang dan pelayaran terhadap sejumlah terminal kontainer di Tanjung Perak, sebagai opsi menarik untuk lokasi alih muat (transhipment) kontainer domestik Indonesia,” pungkasnya. (dwi)