Cara pembayaran dalam transaksi ekspor impor ada dua macam yaitu Non L/C dan dengan L/C. yaitu :

Advance Payment

Yaitu importir membayar terlebih dahulu kepada eksportir baik partial payment atau full payment sebelum barang dikirim, dan setelah menerima pembayaran, ekspor baru mengirimkan barangnya.

Keuntungan :

Cara pembayaran ini menguntungkan eksportir, karena :

  1. Sebelum mengirim barang, eksportir sudah menerima pembayaran terlebih dahulu
  2. Eksportir dapat menggunakan dana yang diterima untuk modal kerja yaitu untuk proses produksi barang yang akan dikirim
  3. Eksportir dalam posisi yang aman, karena sudah menerima pembayaran sebelum mengirimkan barangnya

Kerugian :

  1. Sedangkan yang rugi dari cara pembayaran advance payment ini adalah importir  karena resikonya :
  2. Barang tidak dikirim oleh eksportir sehingga importir tidak menerima barang
  3. Barang diterima tidak sesuai dengan order (mutunya jelek atau jumlahnya tidak sesuai)
  4. Barang diterima dalam waktu yang lama
  5. Adanya kemungkinan larangan ekspor dari negara eksportir

Pertimbangan

  1. Pertimbangan yang menyebabkan cara pembayaran ini masih banyak dilakukan adalah:
  2. Nilai transaksinya relatif kecil
  3. Eksportir dan importir sudah saling percaya
  4. Importir adalah anak perusahaan dari eksportir
  5. Importir sangat membutuhkan barang, sedangkan pilihan lain tidak ada ( mungkin karena barangnya langka)
  6. Eksportir tidak yakin dengan kredibilitas importir

Coverage

Untuk mengcover transaksi ini, bisa dengan menggunakan cara:

  1. Minta standby L/C dari eksportir untuk menjamin bahwa pengiriman barang pasti akan dilaksanakan
  2. Minta kepada eksportir agar pembayaran tidak full payment, tetapi (misalnya 25%:75%, 50%:50% )

Open Account :

Cara pembayaran ini adalah kebalikan dari advance payment , yaitu eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu kepada importir. Setelah barang sampai / dokumen diterima, importir baru melakukan pembayaran kepada eksportir.

Keuntungan

Cara pembayaran ini menguntungkan importir, karena importir mendapat kredit dari eksportir yaitu menerima barang terlebih dahulu, sehingga importir dapat menjual barang tersebut dan dananya digunakan untuk cash flow nya dan baru dibayarkan kepada eksportir apabila cash flow   sudah mencukupi.

Kerugian

Cara pembayaran ini merugikan eksportir karena menghadapi resikonya :

  1. Tidak menerima pembayaran dari importir
  2. Menerima pembayaran tapi tidak full amount karena biasanya dipotong oleh importir dengan berbagai alasan yang dibuat buat
  3.  Apabila ada pengawasan devisa ( Exchange Control ) di negaranya importir, sehingga importir tidak bisa melakukan pembayaran karena adanya aturan dari pemerintah negaranya, dan dampaknya eksportir tidak menerima pembayaran

Pertimbangan

Latar belakang transaksi dengan cara pembayaran seperti ini adalah :

  1. ­Eksportir benar-benar yakin bahwa importir akan membayar
  2. Eksportir memiliki likwiditas yang cukup baik
  3. Kemungkinan barang sudah tidak laku dijual di dalam negeri
  4. Hubungan antara importir dan eksportir sudah sangat baik, contoh anak perusahaan dengan induk perusahaan

Coverage

Untuk mengcover transaksi dengan cara pembayaran ini adalah dengan minta kepada importir agar menerbitkan standby L/C.

Perlu diketahui bahwa cara pembayaran jenis ini, masih mendominasi transaksi ekspor impor , meskipun sebenarnya sangat beresiko. Oleh karena itu sebelum menanda tangani contract eksportir dan importir disarankan untuk memilih cara pembayaran yang paling tepat dan menguntungkan dirinya

WhatsApp chat